Kamis, 18 November 2010

LOVAHOLIC

Titik didihku mencapai puncak pengembaraan
Pencarian yang selama ini ku lakukan menggeliat keluar dari lubuk terdalam
Manggapai harapku dalam pencarian...
Hahaha...
Kata-kata puitis itu terlalu mudah keluar dari bibirku yang awam  akan cinta
Saat benakku menggapai angan yang terlalu indah, bahkan dibuat-buat
Mengharap welas dari ciptaan-Nya yang terindah, seperti kata-kata penyair yang mengilustrasikannya

Ketika mereka berlomba mencari  wanita yang seperti  mawar,
Karena  indah kala mata memandang namun durinya dapat melawan saat kau coba merampasnya
Aku lebih suka wanita seperti teratai
Yang tetap tampak indah  walau mereka hidup dilumpur
Yang tertata rapi dalam  mahkota dan beralas terapung
Yang mampu menjaga kehormatannya dan tak mudah gugur dalam  lekangnya waktu

penting gak sih...

Oya, mengapa bulan dipanggil dewi malam? Padahal struktur tubuhnya tak sempurna, tak memiliki cahaya sendiri dan hanya memantulkan dari apa yang bintang berikan padanya
mungkin, Itu semua karena bulan memiliki kerendahan hati, bersedia hanya menampakkan wajahnya dikala malam datang , dan mampu menyerap apa yang alam berikan kepadanya dalam keindahan
Itulah wanita... jika lingkungan dapat mencerahkan hidupnya dan ia mampu menempatkan dirinya kedalam  pandangan yang baik maka indah akan tercipta

mencoba sedikit menjadi pujangga...

Inginku sempurnakan hidupku bersama tulang rusuk kiriku yang telah hilang
Meyeimbangkan  yin dan yang dalam  tubuhku
Mengisi ruang kosong yang sengaja kusediakan untuk belahan hati
Dan membagi semua kata yang kupikirkan

Semakin ku berpikir semakin kencang gejolak jantungku menggebu
Semakin ku lupakan semakin hati ini memaksa dasar jantungku untuk memompa semua harap
Yang paling parah saat kuberharap dan  tak kunjung datang, mengapa otak ini terasa tak bekerja dengan benar... atau memang otakku yang sudah tidak beres... hahaha...

1 komentar: